Bandung, 7 Juli 2025 – Penelitian mengenai “Eksplorasi Padi Lokal di Desa Adat Banten Sebagai Sumber Genetik dalam Perakitan Varietas Unggul” tengah dilakukan dengan tujuan mengungkap potensi besar padi lokal. Padi lokal dianggap sebagai plasma nutfah penting yang dapat mendukung perakitan varietas padi unggul, sekaligus menjadi strategi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan memastikan ketahanan pangan di Indonesia. Penelitian ini dipimpin oleh Jajang Supriatna, SP., MP., dengan anggota peneliti Irfan Muhammad, M.Ars, serta dibantu oleh asisten peneliti Muhamad Nawwaf Muzaky (NIM 1217060048) yang menggunakan proyek ini sebagai bahan skripsinya. Pendanaan penelitian berasal dari Litapdimas, sebuah program bantuan penelitian dari Kementerian Agama Republik Indonesia
Padi lokal merupakan kekayaan genetik yang telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan spesifik dan memiliki keunikan karakter yang potensial untuk dikembangkan menjadi varietas unggul, seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, toleransi terhadap cekaman abiotik, serta keunikan dalam rasa, aroma, dan warna. Salah satu lokasi yang masih menyimpan keanekaragaman padi lokal adalah desa adat di Banten, termasuk Kasepuhan Citorek, Kasepuhan Cirompang, dan Desa Adat Baduy. Keberagaman ini dipengaruhi oleh kondisi geografis yang bervariasi dan sistem pertanian tradisional yang menjaga ketersediaan serta keberlanjutan padi lokal.
Penelitian ini dilaksanakan antara bulan Februari hingga Juli 2025. Eksplorasi dilakukan dengan metode survei untuk pengumpulan sampel padi lokal. Penentuan wilayah eksplorasi menggunakan metode purposive sampling , dengan informasi keberadaan padi lokal diperoleh melalui wawancara dengan petugas penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Banten, pemimpin/sesepuh desa adat, dan petani. Data yang dikumpulkan meliputi identitas responden, identitas aksesi (nama lokal, potensi hasil, umur panen, kelebihan dan kekurangan), lokasi ditemukan (titik koordinat dan alamat lengkap), serta karakteristik wilayah (ketinggian, suhu, kelembaban harian, dan curah hujan).
Selanjutnya, karakterisasi morfologi dilakukan dengan metode eksperimen dan deskriptif untuk mengidentifikasi sifat-sifat unggul tanaman. Percobaan karakterisasi dilaksanakan di Kebun Percobaan Jurusan Agroteknologi, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, dengan ketinggian ±666 mdpl. Analisis jarak genetik menggunakan metode deskriptif Analisis klaster berdasarkan dendrogram akan dilakukan untuk mengetahui hubungan kekerabatan padi lokal. Variabel pengamatan untuk karakterisasi tanaman didasarkan pada Deskriptor Tanaman Padi (PPVTPP, 2021) , meliputi karakter kualitatif, kuantitatif, dan agronomi.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam program pemuliaan padi untuk menghasilkan calon varietas unggul atau sumber tetua persilangan yang berdaya hasil tinggi, adaptif, serta memiliki kualitas hasil yang baik. Selain itu, penelitian ini juga berkontribusi dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan mendukung sistem pertanian tradisional di wilayah adat Banten.
(Penulis : Arif Romdoni, S.P., M.Si.)